Skip to main content

Rumah Santri


Nama               : Ardhi Tri Prasetyo
NIM                : 175231162
Jurusan            : Perbankan Syariah 2D


Rumah Santri salafiyah Nurudh Dholam IV

Rumah santri merupakan sebutan lain dari pondok pesantren atau biasa disebut ponpes oleh beberapa kalangan. Pondok pesantren adalah tempat dan tujuan orang yang ingin belajar tentang agama islam dengan lebih mendalam. Menurut pendapat orang lain Pondok pesantren merupakan tempat bagi para santri dan santriwati belajar tentang agama islam lebih dalam. Memang benar semua pendapat itu memang benar, dari yang kita tahu Pondok pesantren berdiri dengan maksud tertentu, bukan hanya berdiri begitu saja.

Pondok pesantren dibuat dengan maksud yang baik dan tidak mungkin dengan maksud sebaliknya. dizaman sekarang Pondok pesantren sudah melalui banyak perkembangan dan terletak di berbagai tempat di seluruh dunia, dan memiliki berbagai ajaran dan sejarahnya masing-masing dan memiliki cerita unik tentang Pondok pesantren tersebut. Oleh karena itu kita akan sedikit mepelajari tentang sejarah dan cerita didalam Pondok pesantren.

Pondok pesantren digunakan oleh banyak kalangan seperti Sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas kadang juga ada yang sedang kuliah dan terkadang terdapat orang tua di dalam Pondok pesantren tersebut. Dan oleh sebab itu bisa dikatakan bahwa Pondok pesantren merupakan tempat bagi semua orang yang ingin belajar agama. Tetapi belajar agama memang merupakan kewajiban muslim tetapi didalam Pondok pesantren pula kita juga harus belajar tentang selain agama dikarenakan pelajaran itu juga penting buat kita agar mudah terjun dimasyarakat dan tidak menjadi halangan bagi kita saat kita sudah tak di Pondok pesantren tersebut.

Pondok pesantren tersebar di berbagai wilayah bukan hanya di indonesia tetapi juga ada diseluruh dunia dikarenakan banyak orang ingin mencari ilmu setiap saat.

 Didalam Pondok pesantren kita sudah tau pasti ada berbagai macam aturan yang digunakan untuk menciptakan Pondok pesantren yang baik dan bisa mendidik santrinya menjadi santri yang lebih baik. Disini saya akan menjelaskan sedikit tentang Pondok pesantren yang berada didaerah klaten, lebih tepatnya berada di ngaran RT 1 RW 3 kecamatan ceper, kabupaten Klaten. Pondok pesantren tersebut bernama Nurudh Dholam IV.

Dalam pencarian Pondok pesantren diklaten mejumpai banyak hambatan dari yang salah tempat dan  waktu yang kurang untuk mencari. Dan ada juga keterlambatan dalam memilih dan menemukan Pondok pesantren diklaten. Pondok Pesantren yang ada di klaten bisa dibilang sangat banyak tetapi letaknya yang jarang diketahui adalah penyembabnya orang tidak menjumpai Pondok Pesantren tersebut.

Dalam awal penempatan tempat Pondok Pesantren memang agak lama tetapi alhamulillah bisa dilancarkan atas kehendak Allah SWT.Pondok pesantren Nurudh Dholam IV merupakan Pondok pesantren yang didirikan oleh KH.Badarudin Zahid Bsc pada tahun 1993. Pondok pesantren Nurudh Dholam merupakan cabang ke empat dari Pondok pesantren Nurudh Dholam itu sendiri, cabang yang ketiga berada di oro-oro Jipang mojokerto Jawa timur. dan Pondok pesantren yang kedua berada di daerah yang sama dengan Pondok pesantren Nurudh Dholam yang pertama yaitu di daerah pasuruan jawa timur. Pondok pesantren Nurudh Dholam II berada di daerah bangle gunung pasir beji pasuruan jawa timur. dan yang pertama berada di bangil pasuruan.

Pondok pesantren Nurudh Dholam memilki sejarah tersendiri, Pondok pesantren ini memiliki nama yang memiliki arti sebagai cahaya di kegelapan dikarenakan beberapa sebab kenapa Pondok pesantren Nurudh Dholam dibuat, Pondok pesantren Nurudh Dholam dibuat ketika orang tua KH Badarudin Zahid yang bernama H Zahid dan Hj Ruqoyyah memiliki keinginan untuk membuat mushola. Kenapa mushola itu dibangun karna orang tua KH Badarudin Zahid ingin sholat tetapi mereka harus melakukannya dirumah warga dikarenakan tempat ibadah didaerah yang mereka lalui tidak ada Masjid maupun mushola, orang tua KH Badarudin Zahid bekerja sebagai pedagang di Pasar Klewer Surakarta, mereka setiap hari bekerja dari pagi sampai sore di Pasar Klewer.

Orang tua KH Badarudin Zahid bertempat tinggal di sudimara trucuk yang letaknya jauh dari tempat kerja mereka setiap hari.dari hal tersebut orang tua KH badarudin ingin sekali membeli sepetak tanah untuk dijadikan mushola, tetapi mungkin akan lama mereka membelinya, dikarenakan mereka belum mempunyai biaya. Pada saat saudara KH Badarudin akan berangkat haji orang tua KH badarudin menitipkan doa agar didoakan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang berada di Mekkah dan madinah. Setelah saudara KH Badarudin pulang dan atas izin Allah SWT terkabulah keinginan orang tua KH Badarudin, saudara meraka pulang membawa sisa uang dari haji dikarenakan devalusi mata uang pada tahun tersebut.

Dengan uang tersebut orang tua KH Badarudin bisa membeli tanah tersebut untuk dijadikan mushola, mushola tersebut dapat dibangun pada tahun 1987 tetapi setahun sebelum mushola itu dibangun tepatnya pada tahun 1987 ayah dari KH Badarudin wafat. Pada saat yang sama datang seorang Pengasuh PP Al-Ihya Mulyadadi Cilacap yaitu KH Qodiron Al-Hasani (Guru dari KH Badaruddin) datang bertakziyah. Selain itu, beliau diajak oleh KH Badaruddin untuk melihat tanah yang dibeli oleh ayahnya. Pada saat itu sang guru juga menitipkan pesan untuk KH Badarudin untuk mendirikan Pondok pesantren. Tetapi menurut KH Badarudin bahwa sekitar mushola tersebut jarang yang beribadah dan jarang yang mondok di pondok salaf dan itu membuat KH Badarudin pesimis, tetapi dalam kurun beberapa tahun  dan bantuan doa Pondok pesantren tersebut berkembang dengan pesat dan memiliki banyak santri dan sebagain lebih datang dari luar klaten. Pada tahun 1992 KH Badarudin menikah dengan Hj Kunti Fatimah Zahro.

Hj Kunti pernah mondok di Pondok pesantren Darussalam sumbersari kenco kediri. Pada Pernikahan KH. Badaruddin dan Hj.Kunti Fatimah Zahroh ini dikaruniai 5 putra-putri: 1) Abdurrohman Al-Hasani; 2) Kunti Naela Hamidah; 3) Kunti Muqtaniyatul Ulum; 4) Mushthofa Zuhad Al-Wilhani; 5) Shinta Muhsinah Qothrun Nada. Dan pada beberapa bulan saat mereka menikah, mereka diberi 2 satri sebagai rintisan Pondok Pesantren oleh KH Anwar Siroj. Pondok pesantren yang berlokasi di Dusun Ngaran Desa Mlese Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten yang berjarak sekitar 30 kmdari Yogyakarta maupun Solo yang awal pembangunannya dimulai tahun 1996 ini.
Dalam pendirian Pondok pesantren Nurudh Dholim IV di klaten dibantu oleh 7 santri yang diberi tugas oleh KH Anwar Siroj untuk membatu dan ayah angkat KH Badarudin yang bernama KH Haryono Sonto Pawiro yang berasal dari Semarang. Mungkin bisa dibilang dalam pembangunan Pondok pesantren tersebut hanya ada sedikit yang membatu tetapi meskipun sedikit tetap selesai pembangunannya. Pondok pesantren Nurudh Dholim IV memiliki Visi dan tujuan yaitu visi Alim,Shaleh,dan Kafi.  Alim memiliki arti mampu membaca dan  memahami Alquran dan kitab-kitab salaf. sedangkan shaleh meiliki arti bisa menempatkan hak-haknya sebagai hamba dengan hak-hak Penciptanya, Allah swt, dan menempatkan hak-hak sesama manusia serta hak-haknya dengan alamsemesta. Dan yang terakhir adalah Kafi yang berartisantri yang cakap, profesional dan mandiri atau “Jolo Sutro”, dan tujuannya adalah kalimatah bukan untuk bisnis.

Pondok pesantren Nurudh Dholim IV meliputi Madrasah Diniyah, pendidikan Tafsidz Al Quran, dan pengajian kita kuning. Secara khusu Pondok pesantren Nurudh Dholim IV lebih mengutamakan Tafsidz Al quran namun para santri juga belajar dari berbagai sumber kitab-kitab dan buku yang lain. Selain mempelajari agama para santri juga diajarkan berbagai ketrampilan yang berguna bagi mereka seperti tata boga, dan masih banyak lagi. Yang unik dari Pondok pesantren Nurudh Dholim IV santrinya adalah perempuan, maka bangunan Pondok pesantren sebagain besar dibangun oleh perempuan dari mulai awal membangun sampai selesai.

Dalam sehari – hari para santri diajarkan untuk mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain, dalam mencari makan mereka memanen padi yang terletak di desa sribit milik pengasuh Pondok pesantren. Santri yang berada di Pondok pesantren Nurudh Dholim IV sekarang sudah lebih dari 30 an dari mulai anak – anak sampai dengan dewasa. Di Pondok pesantren Nurudh Dholim IV mereka mepelajari banyak kita, sedikit contoh adalah kitab nahwu dan soroh. Pada saat jam 8 pagi para santri melakukan setoran hafalan Al Quran yang sudah mereka hafalkan, sedangakan pada jam 11 siang mereka melakukan pelajaran diniyah tetapi kadang juga dilakukan setelah sholat dzuhur.

Pada saat jam 5 Sore Santri sekolah dasar melaksanakan pelajaran diniyahnya setelah mereka belajar di sekolah dasar. Dalam penempatan ruang belajar biasanya dilakukan secara terpisan dan ruangan yang digunakan kadang aula dan kadang ruang belakang. Pada saat malam hari setiap santri selalu mempelajari kita jalalain kecual hari selasa dan jumat. Para santri kebanyakan yang belajar di Pondok pesantren Nurudh Dholim IV santri yang sedang tidak bersekolah jadi meraka kebanyakan berada didalam pondok.

Sistem mengajar yang digunakan Pondok pesantren Nurudh Dholim IV adalah bandungan yaitu para santri menyimak apa yang dijelaskan oleh pengajarnya setiap hari kecuali hari selasa dan jumat. Kitab yang dipelajari oleh santri selain kitab jalalain adalah  Kitab nahwu dan kitab nahwu yang tertinggi adalah imitri. Pengajar Pondok pesantren berasal dari Pondok pesantren itu sendiri dan jarang menggunakan pengajar dari luar pondok. Didalam pesantren paling banyak adalah perempuan tetapi ada juga lelaki yang berjumlah 6 orang.

Para santri yang berada dalam Pondok pesantren Nurudh Dholim pertama kali masuk pada saat usia mereka kecil yaitu pada saat akan masuk sekolah dasar. Para santri belajar pada saat mereka kecil sampai mereka dewasa didalam Pondok pesantren. Ada juga yang belajar tetapi tidak mondok di dalam Pondok pesantren dikarenakan letak rumah mereka yang dekat dengan pondok pesantren tersebut.

Lulusan Pondok pesantren Nurudh Dholim IV sudah lebih dari 40an meskipun berbanding terbalik dengan santri yang sekarang. Di Pondok pesantren Nurudh Dholim IV juga mempelajari arab pegon yang jarang digunakan oleh pondok pesantren lain tetapi sering tahun yang tersisah hanya terjemahanya saja. Pondok pesantren Nurudh Dholim IV merupakan Pondok pesantren yang memiliki aliran salah dan masih dibimbing oleh Nahdatul ulama. Dalam pengajaran kitab Fiqih yang digunakan, menggunakan Taqrib , Kitobah , Al Barjanji , Manaqin , Dzikir dan Tahlil .   

Dalam pembagian tempat istirahat Pondok pesantren Nurudh Dholim IV memiliki 7 ruangan 3 yang berada di lantai atas dan 4 yang dibelakang dan santri laki – laki yang menggunakan bagian belakang. Untuk masalah pendaftaran dan biaya di Pondok pesantren sebesar 300 ribu rupiah dalam pendaftaran, dan setiap bulan membayar kurang dari 300 ribu rupiah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan makan di dalam Pondok pesantren. Peraturan Pondok pesantren Nurudh Dholim IV yang paling penting ialah santri dilarang keluar dari Pondok pesantren dan yang kedua adalah santri dilarang menggunakan alat komunikasi di dalam Pondok pesantren dikarenakan dapat menggangu jalanya pembelajaran.

Kegiatan hari ini yaitu mengaji Al Qur’an bada isya dan malamnya dilanjutkan dengan pengajian kitab Qikamuntuk alumnisantri disekitar Solo raya yang berada di Boyolali , Karanganyar dan Sragen yang dihadiri oleh banyak santri. Didalam Pondok Pesantren terdapat kegiatan yang dilakukan dan ada kegiatan yang dilakukan Setiap hari Selasa dan Jum’at malam adalah Al Barjanji dan Kitobah , Untuk malam Jum’at ada Munaqih dan membaca kitab Jalalain. Pondok pesantren juga menerima murid yang datang untuk mengaji didalam Pondok pesantren meskipun tidak sampai menginap didalam pondok tersebut, tetapi meraka juga dibekali pelajaran yang dapat membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari, tetapi hanya sedikit yang dipelajari dikarenaka meraka tidak menginap di Pondok pesantren. Dalam pengajaran tahfidz santri harus lulus kurang dari 4 tahun dan paling cepat antara 2 sampai 3 tahun santri lulus.

Kegiatan yang dilakukan setiap hari adalah belajar tetapi terkadang para santri harus berolah raga supaya mereka sehat dan tidak gampang terkena penyakit. Itu dilakukan pada waktu pagi hari setelah subuh dan saat para santri memiliki waktu  luang yang banyak.

Para santri yang mondok di Pondok Pesantren Nurudh Dholam IV belajar mengenai arab klasik yaitu bahasa arab yang sudah ada lama. Mereka belajar setiap malam untuk memahami satu persatu kata dalam bahasa arab tersebut. Arab pegon merupakan mata pelajaran yang di ajarkan oleh Pondok Pesantren Nurudh Dholam IV. Dalain tempat arab pegon sudah jarang digunakan atau dipelajari oleh Pondok Pesantren selain di Pondok Pesantren Nurudh Dholam IV.

Arab pegon mungkin sudah jarang digunakan tetapi Pondok Pesantren Nurudh Dholam IV tetap mempelajarinya. Dalam pembelajaran arab pegon tetap sama yaitu menggunakan cara bendungan yaitu dengan cara santri menyimak apa yang dijelaskan oleh pengajar.

Dari kegiatan yang ada dalam Pondok Pesantren Nurudh Dholam IV kita bisa mengambil banyak manfaat dari kegiatan tersebut, seperti kegiatan belajar dan pemanfaatan waktu yang ditata dengan amat cemerlang agar bisa lancar dan tanpa ada hambatan. Mungkin dikarenakan kegiatan yang telah diamati diatas dapat memberi manfaat yang banyak.

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa letak dan keadaan suatu Pondok Pesantren itu ada dikarenakan terdapat santri didalamnya. Santri belajar di Pondok Pesantren dan Pondok Pesantren mendidik santrinya. Orang hanya belajar jika mereka memiliki niat tetapi apakah harus menunggu niat ada baru mereka ingin belajar.

Pondok Pesantren Nurudh Dholam IV berkerja agar sebagai apa yang dijelaskan dari namanya yaitu cahaya yang berada di dalam kegelapan.

Comments

Popular posts from this blog

esai bulughul maram

TUGAS METODELOGI STUDI ISLAM ESSAI Nama : Ardhi Tri Prasetyo Kelas : Perbankan Syariah 2D NIM   : 175231162 Essai buku kitab bulughul maram karya ALHAFIZH IBNU HAJAR   AL ASQALANI dalam buku karya  ALHAFIZH IBNU HAJAR    AL ASQALANI Sistematis penulisan kitab ini dimulai dengan kata pengantar dan terdiri dari 17 bab yang terdiri oleh : 1. Pembahasan bersuci 2. Pembahasan shalat 3. Pembahasan jenazah 4. Pembahasan zakat 6. Pembahasan haji 7. Pembahasan jual beli. 8. Pembahasan nikah 9. Pembahasan talak 10.Pembahasan tindak pidana pembunuhan dan pelukaan 11. Pembahasan hukuman had 12. Pembahasan jihad 13. Pembahasan makanan 14. Pembahasan sumpah dan nadzar 15. Pembahasan peradilan 16.Pembahasan memerdekakan budak 17. Pembahasan akhlak Bagian penjelasan buku Titipan merupakan sebuah kata yang bermakna, dalam ekonomi titipan juga berarti menitipkan sesuatu bisa sebuah barang biasa maupun barang berharga,

Lembar Soal Bahasa Inggris

LEMBAR PERTANYAAN Subjek: Bahasa Inggris (Kurikulum 2013) - SUSULAN Grup: Sekolah Menengah Kejuruan: XII (dua belas) Departemen: Semua Hari Departemen / Tanggal: Kompetensi: Semua Kompetensi Waktu: ... (120 menit) ARAH UMUM: 1. Isi identitas Anda sesuai dengan petunjuk pada Lembar Jawaban Anda. 2. Tandai pilihan Anda pada Lembar Jawaban Anda. 3. Anda memiliki 120 menit untuk melakukan tes. 4. Ada 50 Pertanyaan Pilihan Multiples. 5. Periksa dan baca pertanyaan Anda dengan cermat sebelum menjawab. 6. Laporkan kepada supervisor jika Anda menemukan pertanyaan yang tidak dapat dibaca, rusak, atau tidak lengkap. 7. Menggunakan kamus tidak diizinkan. 8. Periksa jawaban Anda sebelum mengirimkan ke pengawas. 9. Tuliskan apa pun di lembar pertanyaan. Bagian Mendengarkan Di bagian tes ini, Anda akan memiliki kesempatan untuk menunjukkan seberapa baik Anda memahami bahasa Inggris lisan. Ada empat bagian untuk bagian ini, dengan arahan khusus untuk seti

Diskrimanis Yang Masih ada

Perempuan Indonesia Masih Dalam Belenggu Diskriminasi "Perempuam Masih Mengalami Diskriminasi Di Beberapa Bidang, Bentuknya Pun Bermacam-Macam. Ada Tindak Kekerasan, Stigma Sosial, Domestikasi, Dan Peminggiran Atau Marginalisasi," Ujar Estu Dalam Diskusi Bertajuk "Politik, Keragaman Dan Keadilan Gender Di Indonesia" Di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2016). Estu Menjelaskan, Di Bidang Politik,  Praktik Diskriminasi Masih Dialami Perempuan Dengan Banyak Bentuk. Salah Satunya Terkait Soal Kuota Keterwakilan Perempuan Dalam Pengambilan Keputusan Dan Pembuatan Kebijakan Pemerintah. Menurutnya, Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Legislatif Saat Ini Belum Mencapai 30 Persen Sebagaimana Yang Sudah Ditentukan Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pasal 65 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahu