ISLAMIC STUDIES
Pendekatan dan Metode
Penulis : Zakiyuddin Baidhawy
Penerbit :PT Pustaka Insan Madani Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2011
Rika Dwi Wardani
175231139
Perbankan Syariah 2D
PENGERTIAN DAN
METODOLOGI STUDI ISLAM
Pengertian Studi
Islam
Study
islam merupakan sebuah study atau pembelajaran yang kurang lebih mempelajari Al
Quran dan syariat islam maupun juga larangan-laranganya
Metodologi Studi
Islam : Dimensi Keilmuan dan Keagamaan
Masalah utama
dalam Metodelogi Study islam merupakan masalah tentang ruang lingkup yag
digunakan serta beberapa objek lainya.
RUANG LINGKUP OBJEK KAJIAN STUDI ISLAM
Pengalaman
Keagamaan dan Ekspresinya
Joachim Wach (1958) menjelaskan beberapa criteria
mengenai pengalaman keagamaan. Pertama, pengalaman keagamaan merupakan suatu
respon terhadap apa yang dialami sebagai realitas Ultim (the Ultimate Reality).
Kedua, pengalaman keagamaan harus dipahami sebagai suatu respon menyeluruh
terhadap Realitas Ultim, yaitu pribadi utuh yang melibatkan jiwa, emosi dan
kehendak sekaligus. Ketiga, pengalaman keagamaan menghendaki intensitas , yaitu
suatu pengalaman yang sangat kuat, komprehensid, dan sangat kuat. Keempat,
pengalaman keagamaan sejati selalu berujung pada tindakan, yang imperatif,
sumber motivasi dan tindakan yang kuat.
Dimensi-dimensi
Agama
Menurut Smart,
semua agama yang hidup di dunia memiliki tujuh dimensi, yakni dimensi Praktik
dan Ritual, dimensi Pengalaman dan Emosional, dimensi Naratif dan Mitos, dimensi
Doktrin dan Filosofis, dimensi Etika dan Hukum, dimensi Sosial dan
Institusional, dimensi Material.Sejarah perkembangan studi islam memiliki
beberapa masa atau bisa dibilang waktu berlakunya sejarah study islam tersebut,
ini merupakan urutan masa atau sejarah study islam tersebut:
A.
Studi Islam dan
Orientalisme
B.
Studi Islam
sebagai Disiplin Mandiri
C.
Studi Islam dan Oksidentalisme
Model pendekatan
kajian teks-teks Islam : Studi Al-Qur’an
A.
Pendekatan I’jaz
Klasik
B.
Pendekatan
Sastra Modern
C.
Pendekatan
Tajdid
D.
Pendekatan
Tahlili
E.
Pendekatan
Semantik
F.
Pendekatan
Tematik
MODEL KAJIAN
TEKS-TEKS KEISLAMAN : Islam Studi Al-Qur’an
Kajian Orientalis tentang Hadis
Kajian orientalis tentang hadis dapat
dilihat pada studi yang dilakukan oleh Ignaz Goldziher. Dalam karyanya Muslim
Studiesdan dalam sebuah bab berjudul “Reaksi terhadap Pemalsuan Hadis”,
Goldziher membahas bagaimana metode kritik dan sarjana Muslim terhadap fenomena
pemalsuan hadis. Ia menyimpulkan tanda-tanda dan ungkapan-ungkapan dalam reaksi
ini kedalam tiga cara berbeda dan menyimpulkan bahwa ada bahaya yang sangat
nyata dari tindakan penyelundupan hadis. Bahaya itu mengancam seluruh bidang
Sunnah dalam agama dan kehidupan publik.
Perbedaan Metodologi Kajian Hadis:
Sarjana Barat dan Sarjana Muslim
Perbedaan antara
pendekatan sarjana hadis Muslim dan sarjana Hadis Barat bersandar pada
perbedaan fundamental pendekatan terhadap tradisiIslam secara keseluruhan. Dengan
kata lain, hadis memiliki peran utama dalam Islam. Inilah yang sejak awal
mendorong Muhammad saw. dan para sahabatnya untuk mulai memelihara hadis secara
akurat demi keterjagaannya.
1.Kajian
Sarjana Muslim Modern
hadishadis yang
disampaikan oleh Abu Hurairah dan hadis-hadis pada umumnya perlu dikaji secara
luas agar dapat dipertanggungjawabkan reliabilitas teksnya. Dalam bukunya Adwa’ala
as-Sunnah al-Muhammadiyah, Abu Rayyah menyatakan bahwa metode penelitian dan
kajian hadis tidah dapat berubah.
2.
Pendekatan revolusioner : al-Albani
Al-Albani dikenal
sebagai alhadis sebagai kontemporer. Al-albani menunjukkan kontradiksi
fundamental dengan tradisi wahhabi yang menjadi pembela eksklusif Al-Qur’an,
sunah dan ijma’as-salaf as-salih utamanya mereka bersandar kepada mazhab fiqih
hanbali bagi fatwa-fatwa mereka.
MODEL KAJIAN ILMU KALAM
1.Kemunculan
Ilmu Kalam
Mazhab –mazhab yang terdahulu merupakan
kelompok-kelompok yang tidak memiliki bentuk, terkecuali Syi’ah yang kemudian
mengembangkan sejumlah sekte di dalamnya. Mumculnya wacana teologi sistematis baru
terjadi nsetelah kemunculan Mu’tazilah yang digambarkan sebagai rasionalis
militan.
Elitisme Mu’tazilah dan pencarian mereka akan nalar
bagi segala sesuatu. Kecebderungan utama yang lebih konservatif yang sering
mempersoalkan wacana teologis yang di bela oleh Mu’tazilah tanpa mendalami
lebih dahulu muatannya, dan mereka sering menuduh mazhab ini sebagai bidah.
2.Definisi dan Bahasan Ilmu Kalam
Ilmu Kalam merupakan ilmu yang mengkaji ajaran dasar
keimanan Islam (usuluddin). Ilmu yang dapat menjawab semua keraguan
terhadapnya. Ilmu kalam mempunyai subjek khusus yang didalamnya terdapat
kesatuan konvensional berkenaan dengan persoalahn yang dibahas.
3.Metodologi Ilmu Kalam
Pada umumnya Kallam berkaitan dengan upaya untuk
menjustifikasi kepercayaan keagamaan, melalui akal untuk menghasilkan
kesimpulan dan akibat baru dari kepercayaan tersebut. Terdapat tiga doktrin
kalam meliputi tiga komponen besar, yakni : artikulasi tentang apa yang
dipandang oleh suatu mazhab pemikiran sebagai kepercayaan fundamental;
konstruksi kerangka spekulatif dimana kepercayaan tersebut harus dipahami; dan
upaya merasionalisasi pandangan ini didalam kerangka spekulatif yang diterima.
a. Mazhab-mazhab Ilmu Kalam
Dalam masalah hukum atau fikih kaum muslim berbeda-beda, mengikuti
berbagai mazhab dan terbagi menjadi berbagai kelompok, seperti halnya ada
Ja’fari, Zaidy, Hanafi, Shafi’I, Maliki and Hanbali. Dimana mereka mempunyai
fikih sendiri-sendiri. Mereka terbagi menjadi beberapa mazhab. Mazhab-mazhab
terpenting diantaranya adalah Syi’ah, Mu’tazilah, Asy’ariyah, dan Murji’ah.
b.
Metodologi kalam syi’ah
Pada awal bagian kalam bagaimana kalam dipandang
bertentangan dengan sunnah dan hadist oleh Ahl as-sunnah. Namun kalam syi’ah
bukan semata konflik dengan sunnah dan hadist. Ia juga barakar kuat dalam
sunnah dan hadis.
Para filosof syi’ah, tanpa hendak memasukkan filsafat
dalam kalam dan tanpa mentransformasi filsafat rasional dalam filosofisasi
dialektik, telah mengkonsolidasi basis ajaran islam dibawah ilham dari wahyu al
qur’an dan prinsip utama dari pemimpin mereka. Para filosofi syi’ah setelah
al-Tusi membawa problem esensial kalam kedalam filsafat dan menerapkan metode
pencarian untuk study dan analisis atas problem tersebut dengan keberhasilan
yang lebih besar.
MODEL KAJIAN
TASAWUF
Mistisisme : Fenomena Universal
Tasawuf dikenal sebagai mistisisme Islam adalah
fenomena universal yang menggambarkan upaya manusia untuk meraih kebenaran.
Spirit : Domain Ketiga Ajaran Islam
Sejak peradaban Islam berkembang, banyak muslim yang
mengabdikan diri untuk mencari ilmu. Mereka adalah orang-orang biasa yang
secara serius mengkaji Al-Qur’an dan Sunnah Nabi untuk memperoleh pengetahuan.
Orang lain boleh bertanya mengapa kebanyakan sarjana Muslim menjadi spesialis
dalam satu dari tiga domain ini daripada mencakup ketiganya. Pertama, pada
umumnya mereka mencoba untuk merengkuh ketiga domain itu; kedua, spesialisasi
dipilih karena setiap manusia mempunyai kecenderungan; ketiga, para filosof
menyatakan bahwa rasio manusia merupakan sebuah petunjuk yang cukup menuju
kebenaran sesuatu dan bahwa wahyu Tuhan dapat dilepaskan dari pemahaman tentang
kebenaran itu.
MODEL KAJIAN USUL FIKIH
Definisi dan
Ruang Lingkup
usul fikih dan fikih memiliki hubungan yang sangat
erat. Dimana keduanya merupakan akar dari hukum Islam yang membahas mengenai
indikasi dan metode dimana aturan fikih didedikasi dari sembernya. Indikasi ini
dijumpai di dalam Al-Qur’an dan Sunnah yang merupakan sumber utama syariah.
Fikih pada dasarnya merupakan hasil dari usul fikih,
dan keduanya merupakan disiplin yang terpisah meskipun saling berkaitan.
Perbedaan utama mereka ialah berkaitan dengan pengetahuan tentang aturan rinci
dalam hukum Islam dalam berbagai percabangannya, dan usul fikih berkaitan
dengan metode yang diterapkan dalam mendedukasi aturan itu dari sumbernya.
Dua Pendekatan :
Teoritis-Rasional dan Dedukatif
Pendekatan
teoritis-rasional hanya digunakan oleh penduduk Hijaz, mereka mengikuti
pendekatan ini karena akses yang mereka miliki lebih banyak kepada hadis-hadis.
Pendekatan
dedukatif atau tradisional digunakan oleh penduduk Irak yang melukiskan
kebudayaan Persia yang menekankan penalaran rasional.
Sejarah Farid
Esack
Farid Esack, Ia dilahirkan di Afrika Selatan dimana
disana merupakan wilayah dengan pluralitas agama. Sejak kecil ia sudah bergaul
dengan tetangganya yang plural secara agama. Waktu kecil Ia telah menjadi
sekretaris masyarakat yang bertugas mengatur masjid dan sebagai guru madrasah.
Setelah dewasa dan lulus sekolah Ia melanjutkan scholarship di Pakistan. Disana
Ia pernah dikunjungi seorang aktivis Kristen bernama Derrick Dean yang memintanya agar dibimbing mengucap kalimat syahadat. Al-Qur’an Bicara : Kunci Hermeneutika Pembebasan Dalam hal ini Esack mengelaborasi kata-kata kunci,
yaitu : Takwa, Tauhid, An-nas, Al- mustadh’afn, fuqara, masakin dan aradhil, ‘Adl dan qist, dan Jihad.
MODEL KAJIAN
PENDIDIKAN
Pendidikan Agama
sebagai Aparatus Ideologis
Pada masa lampau Pendidikan Agama sebenarnya juga
menyinggung masalah pentingnya kerukunan antar umat beragama, namun lebih
bersifat pembukaan. Pada masa Orde Baru, kerukunan merupakan satu konfigurasi
relasi harmoni dalam pengertian pasif. Ketika negara atau sekolah mengajarkan
pada rakyatnya tentang agama resmi, itu artinya pendidikan gagal dalam
mengajarkan nilai-nilai tentang pluralism demokratis. Basis Teologi Pendidikan
Multikultural
Pendidikan Agama
untuk Perdamaian dan Harmoni
Sebagai sebuah pembaruan, Pendidikan Agama Berbasis
Teologi Multikulturalis memiliki karakteristik khas, yakni : Belajar hidup bersama, Membangun rasa saling percaya
(Mutual Trust), Memelihara saling percaya (Mutual Understanding), Menjunjung sikap
saling menghargai (Mutual Respect), Terbuka dalam berfikir, Apresiasi dan
Interdependendi, Resolusi Konflik dan Rekonsiliasi Nirkekerasan.
MODEL KAJIAN
PEMIKIRAN ISLAM : Kajian tentang Islam Liberal
Pendekatan Mengkaji Islam Liberal
Islam liberal
merupakan sebuah paham yangbaru – baru ini sedang dibicarakan oleh banyak
pihak, ada beberapa pihak yang melarang dan ada yang mendukung itu semua
merupakan pola pikir masyarakat islam sekarang ini.
Tantangan Islam Liberal
Islam liberal
dalam perkembanganya dapat membuat sebuah masalah atau dpat disebut problem
bagi masyarakat tertentu.
MODEL KAJIAN
POLITIK
Pendekatan Keamanan
Dalam buku Ray Takeyh and Nikolas K. Gvosdev The
Receding Shadow of the Prophet: The Rise and Fall of Radical Political Islam adalah karya yang paling menyentuh mengenai
perspektif keamanan. Ia memulai bukunya dengan sekilas pandang ketika
gerakan-gerakan Islam bersenjata berjuang untuk kekuasaan di Aljazair, Bosnia,
Chechnya, Mesir, dan Tajikistan, yang kemudian meluas.
Pendekatan Demokrasi
Pendekatan Demokrasi
bisa dibilang pendekatan secara politik dalam melakunya itu dilakukan oleh
pemerintah atau pejabat penting.
Pendekatan Globalisasi
Pendekatan globalisasi
digunakan sebagai cara untuk menyebarkan ajaran atau paham serta ilmu kedunia
dengan berdagang atau berkelana ke berbagai tempat
METODOLOGI
ILMIAH MODERN DAN STUDI ISLAM
Pendekatan Ilmu Sejarah
Kajian
historis yang mencari penjelasan tentang ilmu sejarah study islam yang
menggunakan berbagai cara seperti membaca dll
Pendekatan Sosiologis
Pendekatan sosiologis ini penting untuk mengkaji
agama-agama, namun juga salah jika kita memandang bahwa pendekatan ini diyakini
dapat menjanjikan kunci universal untuk memahami fenomena keagamaan. Namun
meskipun demikian pendekatan ini telah memberikan jasa yang besar dalam
mengkaji agama.
Pendekatan Antropologi dan Etnografi
Antropologi merupakan suatu cabang keilmuan yang
peduli dengan upaya mendokumentasikan organisasi hubungan sosial dan pola praktik
kebudayaan di tempat-tempat tertentu. Dalam konteks Studi Islam dan masyarakat
Muslim , karya-karya etnografi yang merupakan tipikal dari karya para
antropologis bertujuan untuk menunjukkan bagaimana Islam telah dipribumikan, bagaimana
tradisi dominan dan lebih menonjol dipraktikkan, diinstitusionalisasikan, ditransmisikan, tumbuh bersama
dan dikontestasikan dalam berbagai kawasan sekaligus, baik di lokasi pedesaan
maupun perkotaan.
Pendekatan Fenomenologi
Dalam pendekatan fenomenologi ini mempunyai sebuah
tujuan dimana pendekatan ini berusaha untuk menengahi antara sikap yang kering
dan tidak simpati dari pendekatan positivistic terhadap agama dengan teologi
konservatif. Pendekatan ini bersandar utama pada pandangan orang-orang beriman,
dan menghindari subjektivisme dari pendekatan normative dan reduksionisme dari
pendekatan murni deskriptif.
Pendekatan Arkeologi
Kajian mengenai arkeologi memberikan jawaban atas apa
yang belum disentuh secara memadai oleh kalangan sejarawan dan arkeolog.
Pendekatan ini cukup menjanjikan untuk menambah pemahaman kita mengenai
asal-usul dan perkembangan Islam Asia Teanggara.
Comments
Post a Comment