Skip to main content

Dampak kurang pengawasan

                                              DAMPAK DARI DASAR YANG SALAH

           Sifat anak-anak dalam kehidupan ini banyak dipengaruhi beberapa faktor antara lain faktor keluarga,faktor rumah,faktor masyarakat dan faktor diri sendiri. Karna sifat anak-anak itu muncul pertama kali dari faktor-faktor tersebut. Dalam perilaku anak-anak terdapat beberapa yang harus diperhatikan seperti akhlak, etika serta moral anak-anak tersebut dalam perkembanganya dimasyarakat. tetapi dalam perkembangan anak-anak memiliki permasalahan.Dari yang kita ketahui dalam permasalahan yang dialamai anak-anak saat ini memang melalui banyak proses. Tetapi tidak hanya hal itu saja, pergaulan anak-anak dipengaruhi oleh banyak proses seperti proses pengenalan,penyebaran,dan pembagian perilaku.

          Dalam perilaku pergaulan anak-anak saat ini sudah sangat luas dikarenakan peraturan yang digunakan untuk mengatur anak-anak sudah hampir tidak diperhatikan oleh anak-anak saat ini. Mungkin dalam pergaulan remaja ini peraturan tidak berguna dan hanya akan mengganggu dalam proses pergaulan tersebut. Orang tua memiliki peran untuk mengatur anak dan membuat anak tersebut baik. Tetapi seiring dengan kesibukan orang tua orang yang mengatur anak agar tidak salah bergaul malah tidak melakukan apa-apa.

          Dalam pergaulan anak-anak masalah yang memang harus diselesaikan oleh orang tua dan masyarakat lainya adalah untuk menghindarkan anak – anak untuk tidak bergaul melebihi batas. Karna apabila tidak melindungi anak dari pergaulan bebas maka anak tersebut akan menjadi anak yang nakal dan tidak taat atas peraturan dan kata-kata orang tua. Anak-anak dalam pergaulan sekarang ini sudah tidak ada batas dikarenakan peraturan yang membuat mereka untuk tidak berbuat sesuai keinginan mereka sudah tidak banyak bahkan tidak ada. Dalam beberapa kasus pergaulan anak-anak yang tidak mempunyai aturan dalam sehari –hari berakibat menjadi seperti pergaulan bebas dan kriminalitas dan bukan hanya itu saja, tetapi dapat menjadikan pola pikir anak-anak tahu anak-anak saat ini menjadi bebas dari tanggung jawab,bebas dari tugas rumahan, bebas dari pergaulan dan bebas dari perilaku.

         Anak-anak dalam keluarga dipengaruhi oleh orang tua sebagai pokok utama dalam membina perilaku dan sikap anak –anak tersebut agar menjadi anak yang berguna bagi banyak orang, tetapi dari yang kita ketahui orang tua lebih mementingkan pekerjaannya daripada anak mereka sendiri dan ini menjadi dampak yang signifikan bagi anak tersebut. menjadikan mereka tidak baik atau bisa dibilang nakal tanpa ada yang mengatur mereka dan mengawasi mereka dalam melakukan tindakan yang dapat menjadikan mereka lebih baik. Anak-anak memiliki pola pikir yang masih mengikuti apa yang mereka lihat, tetapi masih belum mengetahui apa yang akan terjadi apabila mereka melakukannya.

           Anak-anak bergaul dengan siapa saja yang dapat membuat mereka diakui oleh orang tersebut. Dikarenakan anak-anak yang tidak diperhatikan oleh orang tua mereka karena kesibukan mereka sendiri. Anak-anak  melakukan sesuatu yang dianggap mereka bisa membuat mereka dianggap oleh orang lain meskipun itu harus menggunkan sifat yang jelek. Anak-anak seharusnya dididik oleh orang tua mereka tetapi kenapa orang tua sekarang lebih mementingkan pekerjaan dan gedget mereka dibanding melihat anak mereka.

          Anak-anak yang tidak diperhatikan bisa menjadi anak yang bebas pergaulanya. Bebas bergaul dengan orang dan melakukan sesuatu tapi dari yang kita tahu sekarang ini anak-anak bertindak bebas dikala mereka tidak diurus dan diperhatikan oleh orang lain. Selain dari faktor diatas masyarakat juga dapat mempengaruhi sifat dan karakteristik anak-anak itu sendiri. Apabila masyarakat itu tidak baik maka anak-anak juga dapat mengikutinya. Baik dalam hal tawuran atau dalam banyak hal yang jelek.
Masyarakat yang dapat membuat anak-anak itu tidak baik seharusnya ditindak tegas dan diubah supaya tidak merusak sifat anak-anak yang masih belum mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak. Kebebasan yang terjadi dimasyarakat menjadi  suatu masalah dalam mengatur sifat remaja. Baik dalam bertidak serta bertutur kata masyarakat juga mempengaruhinya.

        Selain dari masyarakat hal yang paling penting ialah faktor diri sendiri yang menjadikan anak-anak melakukan suatu tindakan. Faktor diri sendiri bisa terbentuk ketika anak-anak tidak ada yang menemani dan memperhatikan mereka. Mereka berifikir dengan menggunakan logika yang mereka percayai. Mereka lebih mementingkan apa yang membuat mereka senang jika melakukan sesuatu daripada memikirkan akibatnya.

            Faktor lain yang dapat membuat anak-anak menjadi pribadi yang nakal adalah perkembangan teknologi dan media sosial yang sangat cepat dan penyebaran informasi serta berita yang mudah diambila atau dilihat oleh anak-anak. Media sosial yang banyak berkembang sekarang ini ada banyak yaitu facebook,instagram,twitter dan masih ada banyak lagi. Anak-anak berperilaku nakal dan baik dikarenakan apa yang mereka liat di internet.


             Dampak yang terjadi akibat anak-anak memainkan media sosial tanpa ada yang mengawasi yaitu , penangkapan anak usia 17 tahun oleh kepolisian dikarenakan mengupload foto yang sedang duduk diatas patung kepala pahlawan dengan pose yang tidak baik. Serta dilain kasus yang terjadi akibat kurangnya perhatian orang tua yaitu pelarian anak gadis oleh kekasihnya sendiri dikarenakan anak tersebut kurang diperhatikan oleh kedua orang tuanya.

                 Dari yang kita tahu sekarang perkembangan pola pikir dan karakteristik seorang anak akan berkembang sesuai apa yang mereka pelajari di dalam keluarga,masyarakat, dan anak itu sendiri. Orang tua sebagai dasar dari pembelajaran harus memberi contoh dan mengawasi perilaku anak mereka agar mereka tidak keluar dari jalur mereka. Masyarakat harus menjadi menjadi contoh yang baik supaya masyarakat tersebut dapat memberikan bantuan dalam membuat karakteristik anak tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

esai bulughul maram

TUGAS METODELOGI STUDI ISLAM ESSAI Nama : Ardhi Tri Prasetyo Kelas : Perbankan Syariah 2D NIM   : 175231162 Essai buku kitab bulughul maram karya ALHAFIZH IBNU HAJAR   AL ASQALANI dalam buku karya  ALHAFIZH IBNU HAJAR    AL ASQALANI Sistematis penulisan kitab ini dimulai dengan kata pengantar dan terdiri dari 17 bab yang terdiri oleh : 1. Pembahasan bersuci 2. Pembahasan shalat 3. Pembahasan jenazah 4. Pembahasan zakat 6. Pembahasan haji 7. Pembahasan jual beli. 8. Pembahasan nikah 9. Pembahasan talak 10.Pembahasan tindak pidana pembunuhan dan pelukaan 11. Pembahasan hukuman had 12. Pembahasan jihad 13. Pembahasan makanan 14. Pembahasan sumpah dan nadzar 15. Pembahasan peradilan 16.Pembahasan memerdekakan budak 17. Pembahasan akhlak Bagian penjelasan buku Titipan merupakan sebuah kata yang bermakna, dalam ekonomi titipan juga berarti menitipkan sesuatu bisa sebuah barang biasa maupun barang berharga,

Lembar Soal Bahasa Inggris

LEMBAR PERTANYAAN Subjek: Bahasa Inggris (Kurikulum 2013) - SUSULAN Grup: Sekolah Menengah Kejuruan: XII (dua belas) Departemen: Semua Hari Departemen / Tanggal: Kompetensi: Semua Kompetensi Waktu: ... (120 menit) ARAH UMUM: 1. Isi identitas Anda sesuai dengan petunjuk pada Lembar Jawaban Anda. 2. Tandai pilihan Anda pada Lembar Jawaban Anda. 3. Anda memiliki 120 menit untuk melakukan tes. 4. Ada 50 Pertanyaan Pilihan Multiples. 5. Periksa dan baca pertanyaan Anda dengan cermat sebelum menjawab. 6. Laporkan kepada supervisor jika Anda menemukan pertanyaan yang tidak dapat dibaca, rusak, atau tidak lengkap. 7. Menggunakan kamus tidak diizinkan. 8. Periksa jawaban Anda sebelum mengirimkan ke pengawas. 9. Tuliskan apa pun di lembar pertanyaan. Bagian Mendengarkan Di bagian tes ini, Anda akan memiliki kesempatan untuk menunjukkan seberapa baik Anda memahami bahasa Inggris lisan. Ada empat bagian untuk bagian ini, dengan arahan khusus untuk seti

Diskrimanis Yang Masih ada

Perempuan Indonesia Masih Dalam Belenggu Diskriminasi "Perempuam Masih Mengalami Diskriminasi Di Beberapa Bidang, Bentuknya Pun Bermacam-Macam. Ada Tindak Kekerasan, Stigma Sosial, Domestikasi, Dan Peminggiran Atau Marginalisasi," Ujar Estu Dalam Diskusi Bertajuk "Politik, Keragaman Dan Keadilan Gender Di Indonesia" Di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2016). Estu Menjelaskan, Di Bidang Politik,  Praktik Diskriminasi Masih Dialami Perempuan Dengan Banyak Bentuk. Salah Satunya Terkait Soal Kuota Keterwakilan Perempuan Dalam Pengambilan Keputusan Dan Pembuatan Kebijakan Pemerintah. Menurutnya, Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Legislatif Saat Ini Belum Mencapai 30 Persen Sebagaimana Yang Sudah Ditentukan Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pasal 65 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahu